Selasa, 06 November 2012

Memupuk jiwa entrepreneurship

Memupuk jiwa entrepreneurship

Tahukah Anda bahwa negara kita memerlukan berjuta pengusaha baru? Ya, betapa memilukan negara yang konon kaya raya, karena tanahnya subur namun rakyatnya tak kunjung makmur ini, memiliki berpuluh juta pengangguran. Ya, ada lebih dari 40 juta penganggur di negara kita tercinta ini.

Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Memupuk jiwa atau semangat kewirausahaan adalah salah satu cara, karena kita kadung memiliki ‘mental block’ mencari rasa aman semata, mencari pekerjaan setelah tamat sekolah adalah menjadi cita-cita hampir semua angkatan kerja!. Lalu bagaimana merubah mind set pencari rasa aman (Security seeker) untuk menjadi pencari kesempatan (Opportunity seeker), bahkan menjadi pencari tantangan (Challange seeker)?.

Memupuk jiwa kewirausahaan haruslah dimulai dari hal yang paling mendasar ini. Bagimana cara mendidik anak-anak di rumah dan di sekolah, agar berani memiliki impian menjadi bos dirinya sendiri, berani melihat peluang-peluang baru, berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab akan resiko pilihan yang diambilnya, berani serta memiliki semangat yang tinggi, hingga tidak mudah putus asa !. Mental dan sikap positif semacam inilah yang dimiliki oleh banyak pengusaha yang telah berhasil.

Kebanyakan kita ingin cepat menjadi kaya raya secara instant, sebagian besar angkatan kerja mencita-citakan jadi pegawai negeri atau pegawai swasta! Padahal apabila mengutip Leveraging Time To Create Wealth karya KC.SEE, dari 100 orang kaya, 74%nya berasal dari pengusaha,10%nya lagi dari para profesional, dan hanya 10% saja yang berasal dari karyawan, serta HANYA 6% saja mereka berasal dari pegawai pemerintah, baik itu anggota MPR maupun DPR dan Presiden sekalipun! Jadi tidak disangsikan lagi bahwa untuk menjadi kaya raya jauh lebih baik menjadi pengusaha dari pada menjadi karyawan, apalagi pejabat pemerintah yang dengan kekayaan yang diraihnya memiliki kekhawatiran terkena jebak KPK.

Namun, mengapa orang tidak atau takut menjadi pengusaha?

Dari berbagai seminar, workshop dan diskusi dengan berbagai latar belakang mereka yang ingin dan memiliki minat, bahkan sudah menjadi pengusaha, ternyata memiliki beberapa hal yang menghambat semangat mereka untuk memulai atau mengembangkan usaha, yang kemudian menjadi takut memulai usaha. antara lain:

  1. Ide/Gagasan: Sulit atau tidak memiliki Ide/Gagasan ingin memiliki usaha apa

Sebenarnya, dari pengalaman banyak pengusaha yang berhasil, umumnya mereka melihat peluang dari berbagai sumber, mereka melihat peluang dari kebutuhan sehari-hari, dari keahlian, dari hobi, dari pengalaman dan dari bagaimana mereka melihat segala sesuatu secara kritis. Mereka berani memulai sesuatu yang baru, atau memodifikasi sesuatu yang telah ada menjadi sesuatu yang berbeda. Ide/Gagasan usaha datang dengan berbagai cara!, antara lain carilah orang lain yang memiliki ide/gagasan cemerlang, mengapa tidak?.

  1. Modal : Merasa tidak memiliki modal cukup untuk memulai usaha

Umumnya melihat modal semata-mata berupa UANG, sehingga mereka tidak atau belum kunjung berani memulai usaha karena belum memiliki uang cukup untuk dijadikan modal usaha. Sesungguhnya, modal usaha bukan semata-mata uang, karena banyak pengusaha yang berhasil memulai, mengembangkan usaha karena mereka memiliki modal lainnya, misalnya: Ide usaha , Keahlian, Semangat dan kemauan keras untuk berhasil.

  1. Produk/Jasa yang akan ditawarkan:

Andaikan Ide/Gagasan usaha sudah dimiliki, masih adalagi pertimbangan bagaimana produk/Jasa akan dibuat, dikemas dan ditawarkan? Apabila kemampuan memproduksi barang/produk maupun jasa masih menjadi kebimbangan untuk memulai usaha, sekarang ada berbagai jenis pilihan usaha waralaba, yang tinggal kita pilih saja sesuai dengan minat dan kemampuan permodalan bukan?. Atau dapat saja melakukan tes pasar atas sesuatu yang ingin kita produksi atau tawarkan. Misalnya dengan melakukan tes produk, bisa dilakukan sendiri atau menggunakan jasa konsultan pemasaran.

  1. Pasar/Market

Banyak pengusaha pemula yang masih ragu kemana produk/Jasa akan ditawarkan. Belum memulai usaha sudah pusing memikirkan dan khawatir bagaimana kalau produk/jasanya tidak laku, siapa yang akan menjadi pelanggan dsb. Hal ini menjadi perintang khususnya bagi yang belum memahami konsep pemasaran, tetapi hampir tidak ada pengusaha yang kini berhasil mengembangkan usahanya, dahulu telah memahami marketing plan, apalagi marketing strategi!. Karena begitu produk atau jasa diperkenalkan, maka dia akan menciptakan pasarnya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah produk atau jasa yang unik, yang memang memiliki sesuatu yang baru atau memiliki daya saing apabila dibandingkan produk/jasa sejenis.

  1. Lokasi usaha

Tidak sedikit calon pengusaha yang ragu-ragu karena tak kunjung dapat menentukan lokasi usaha, sungguh ironis untuk mengetahui bahwa banyak usaha yang kini telah menjadi perusahaan raksasa, dahulu dimulai di garasi rumah pemiliknya!. Bill Gate misalnya, memulai Microsoft dari garasi, banyak lagi pengusaha Indonesia yang memulai usaha dari tempat yang sederhana saja. Memang tidak dipungkiri bahwa lokasi sangat menentukan keberhasilan usaha, terutama untuk usaha retail, lokasi strategis adalah sarat utama, tapi siapa yang menyangka kalau roti pisang molen, dan braunis kukus Amanda yang terkenal di Bandung itu, dahulu dimulai dari rumah kecil di sebuah gang sempit yang bahkan tidak pasang papan nama?.

Masih banyak lagi sederetan kekhawatiran yang menghambat seseorang untuk memulai usaha, disamping 5 hambatan yang saya sebutkan diatas, namun kata kuncinya memang hanya satu, yakni mind set yang dimiliki seseorang untuk berhasil menjadi pengusaha, yakni suatu pola pikir positif, untuk berani berkreasi dan mengambil keputusan, pola sikap positif untuk berani mengambil resiko, serta pola tindak positif untuk mulai melangkah! Inilah yang saya sebut sebagai 3 P (positif berfikir, positif bersikap dan positif bertindak). Karena berfikir positif saja tidak cukup, sikap dan tindakan lah yang membedakan seorang menjadi pemenang atau menjadi seorang pecundang!.

Sumber : Majalah Info Franchise Indonesia

www.majalahfranchise.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar